Ada Pihak Yang Sengaja Kondisikan NC-LM Tak Maju Pilkada Kota Solok ?

 FOTO: ILUSTRASI 

Solok - RSN.Sejumlah simpatisan dan relawan Balon Walikota dan Wakil Walikota Nofi Candra (NC) menilai ada upaya yang masif untuk menjegal mantan senator sumbar dan politikus muda Leo Murphy yang mereka dukung untuk maju di pilkada Kota Solok. 

Menurut mereka, upaya menjegal NC-LM masuk box star tersebut sangat masuk akal karena NC -LM merupakan pesaing berat bagi bacalon petahana. 

" Jika NC-LM tak masuak box star tentunya petahana akan melaju kencang menuju kursi BA 1 P, " Ujar Riko. 

Loyalis NC-LM, warga Tanah Garam itu menyampaikan, salah satu untuk menumbangkan NC-LM sebelum masuk gelanggang resmi KPU yakni merebut tiket yang kemungkinan bisa didapat NC-LM. 

" Hal ini sudah terjadi. NC ditinggalkan P. Gerindra dan baru-baru ini LM di tinggalkan P. Golkar yang sebelumnya diyakini memberikan dukungan kepada "Bung cilik" kader yang sebelumnya dijagokan P. Golkar, "ujar Riko menambahkan. 

Dikatakannya, elit-elit politik hampir tak peduli dengan aspirasi masyarakat bertarung dengan kotak kosong sama juga dengan tidak memberikan pilihan. 

" Ini cara memenangkan pilkada yang tidak baik yang sengaja memasung demokrasi demi sebuah kekuasaan, " Tambahnya. 

Selanjutnya, ini sebuah kekalahan sebelum berperang bagi calon petahana yang tak siap dengan hadirnya para penantang. 

" Jabatan Allah yang kasih dan Allah yang ambil mengapa tidak membuka ruang bagi orang lain dan hari ini yang ada hanya terkesan menutup jalan bagi orang lain untuk bertarung, " Ujar Asep warga Nan Balimo. 

Setali tiga uang ditempat terpisah Robby menyebutkan dinamika politik hari ini di Kota Solok sangatlah memperihatinkan meski dalam politik tak ada mengenal  upaya -upaya yang diharamkan. " Demi sebuah tampuk kekuasaan berbagai cara dilakukan tak peduli caranya yang penting bagaimana menjadi pemenang, " Katanya. 

Menurutnya, banyak partai politik sebagai penyambung lidah rakyat tak lagi mendengarkan apa yang menjadi aspirasi rakyat sehingga sikap apatis rakyat kepada partai dan pemimpin dirasakan terus menurun. 

" Pilkada yang semestinya bagian dari pesta rakyat yang seyogyanya disambut dengan riang gembira, saat ini semuanya telah diatur oleh para penguasa dan para politisi, " Ujarnya menambahkan. 

007#.

Lebih baru Lebih lama