Jum'at, 18 Oktober 2019 M - 19 Shafar 1441 H
HAWAALIYNEWS, Sarilamak - "Sebagai seorang muslim secara pribadi saya tidak setuju dengan istilah "Islam Radikal" tetapi yang cocok adalah "Paham Islam Radikal". Islam tetap
rahmatan lil'alamin. menurut saya Islam adalah agama yang paling benar,
jadi setiap pribadi itu akan mengkampanyekan "inilah Islam". Apakah kita
masih yakin bahwa teroris itu orang Islam? apakah kita masih yakin bahwa
orang yang menejelekkan agama lain itu orang Islam?" demikian kata Kapolres Limapuluh Kota
AKBP Sri Wibowo, S.IK., M.H, saat memberi penyuluhan di depan KaKanKemenag Lima
Puluh Kota Drs. H. Ramza Husmen, M.Pd., beserta pejabat
struktural dan fungsional, KUA, Pengulu, Pengawas
serta kepala-kepala Madrasah di lingkungan Kemenag Limapuluh Kota pada Kamis (17/10/2019) di Tanjung Pati.
Kemudian ia melanjutkan "Islam radikal itu tidak ada, itu golongan itu, ini adalah golongan ini, jangan mau diadu domba. Jadi siapa yang ribut ingin memecah belah kita? Yaitu intelijen asing tujuannya adalah untuk mengeruk keuntungan ekonomi dari kita. Kemudian ada pula kelompok-kelompok tertentu menghembuskan isu bahwa paham komunis telah berkembang, ternyata hal itu ada oknum pejabat yang berkepentingan dengan isu itu. Kalau ada kelompok-kelompok radikal di sekitar kita, kita harus hati-hati. kita hendaknya selalu berupaya menyadarkannya." serunya.
Sesuai dengan keterangan yang diberikan AKBP Sri Wibowo, S.IK., M.H, pada acara rapat koordinasi di lingkungan Kemenag Limapuluh Kota pada Kamis (17/10/2019) itu ia menerangkan "mulai bertugas sebagai Kapolres 50 Kota Sumatera Barat sejak September 2019. Kamis tanggal 19 September Serah Terima Jabatan di Mapolda Sumbar kemudian 4 hari setelah itu pada Senin 23 September lepas sambut dengan AKBP Haris Hadis, S.IK, MM.Tr. Sebelumnya ia menjabat sebagai Kasat Patroli Jalan Raya Polda Sumatera Barat. Sebelum itu ia juga pernah bertugas di Sulawesi Tenggara selama 7 tahun kemudian pindah ke Jogjakarta dan kemudian baru ke Sumatera Barat." terangnya.
"Saya kelahiran Karang Anyar, Jawa Tengah pada tahun 1978, memiliki 3 orang putra dan 1 orang putri, keluarga berdomisili di Yogyakarta, istri beserta anak-anak tinggal disana." terangnya.*Fitra Yadi - HN
Kapolres Lima Puluh Kota AKBP Sri Wibowo, S.IK., M.H, bersama istrinya ibu Halida Saat lepas sambut Kapolres 50 Kota dari AKBP Haris Hadis, S.IK, MM.Tr Senin tanggal 23 September 2019 |
Kemudian ia melanjutkan "Islam radikal itu tidak ada, itu golongan itu, ini adalah golongan ini, jangan mau diadu domba. Jadi siapa yang ribut ingin memecah belah kita? Yaitu intelijen asing tujuannya adalah untuk mengeruk keuntungan ekonomi dari kita. Kemudian ada pula kelompok-kelompok tertentu menghembuskan isu bahwa paham komunis telah berkembang, ternyata hal itu ada oknum pejabat yang berkepentingan dengan isu itu. Kalau ada kelompok-kelompok radikal di sekitar kita, kita harus hati-hati. kita hendaknya selalu berupaya menyadarkannya." serunya.
Sesuai dengan keterangan yang diberikan AKBP Sri Wibowo, S.IK., M.H, pada acara rapat koordinasi di lingkungan Kemenag Limapuluh Kota pada Kamis (17/10/2019) itu ia menerangkan "mulai bertugas sebagai Kapolres 50 Kota Sumatera Barat sejak September 2019. Kamis tanggal 19 September Serah Terima Jabatan di Mapolda Sumbar kemudian 4 hari setelah itu pada Senin 23 September lepas sambut dengan AKBP Haris Hadis, S.IK, MM.Tr. Sebelumnya ia menjabat sebagai Kasat Patroli Jalan Raya Polda Sumatera Barat. Sebelum itu ia juga pernah bertugas di Sulawesi Tenggara selama 7 tahun kemudian pindah ke Jogjakarta dan kemudian baru ke Sumatera Barat." terangnya.
"Saya kelahiran Karang Anyar, Jawa Tengah pada tahun 1978, memiliki 3 orang putra dan 1 orang putri, keluarga berdomisili di Yogyakarta, istri beserta anak-anak tinggal disana." terangnya.*Fitra Yadi - HN